MAKALAH
PROCESS COSTING
Dosen
Pengampu:
ENDRO
SUGIARTONO, S.E, M.M
Di Susun
Oleh:
ARISTIA INDAH DEWISHABRINA (D42172369)
DHEA ARI THALIA (D42172371)
LINDA AVIVA (D42172380)
PROGAM
STUDI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
JURUSAN
MANAJEMEN AGRIBISNIS
POLITEKNIK
NEGERI JEMBER
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada
dasarnya ada 2 sistem perhitungan harga pokok produk yaitu metode harga pokok
pesanan dan metode harga pokok proses. Metode harga pokok pesanan di gunakan
jika perusahaan menproduksi bermacam-maca m produk yang berbeda-beda atas dasar
permintaan atau pesanan dari konsumen seperti, perusahaan percetakan, mebel
atau konveksi. Sedangkan metode harga pokok proses digunakan jika perusahaan
jika memproduksi produk yang serupa dan berulang terus menerus dalam jumlah
besar seperti pabrik semen atau pabrik pupuk.
Salah
satu pertimbangan pertama bagi perusahaan dalam memilih salah satu metode
adalah proses produksi yang akan dijalankan perusahaan. Metode harga pokok
proses akan berjalan baik jika produk yang relative seragam memelalui
serangkaian proses dan menerima jumlah biaya produksi yang relative seimbang
pada tiap proses. Dalam prakteknya, suatu perusahaan sangat mungkin menggunakan
2 metode secara bersamaan. Misalnya pada tahap proses produksi awal biaya
dikumpulkan atas dasar proses dan kemudian pada tingkat proses penyelesaian
berikutnya, biaya akan dikumpulkan atas dasar pesanan-pesanan tertentu.
Ketika semua
unit dari produk yang dihasilkan
dalam suatu pusat biaya adalah serupa (homogen), pencatatan biaya dari setiap batch produk secara terpisah tidak lagi diperlukan, dan mungkin juga tidak
praktis. Daripada menggunakan
perhitugnan biaya berdasarkan pesanan, lebih
baik menggunakan perhitungan berdasarkan proses. Dalam sistem
perhitugnan biaya berdasarkan proses, bahan baku, tanaga kerja. Dan overhead
pabrik dibebankan ke pusat biaya. Biaya yang dibebankan ke setiap unit
ditentukan dengna membagi total biaya yang dibebankan ke pusat biaya dengan
total unit yang diproduksi. Pusat biaya biasanya adalah department, tetapi bisa
juga pusat pemrosesan dam satu
department. Persyaratan utama adalah semua produk yang diproduksi dalam suatu pusat biaya selama suatu periode
harus sama dalam hal sumber daya yang dikonsumsi; bial tidak, perhitungan biaya
berdasarkan proses dapat mendistorsi biaya produk.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Bagaimana Karakteristik perhitungan
biaya menurut proses ?
2. Bagaimana Tahap-tahap
Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses ?
3. Bagaimana Metode perhitungan
biaya berdasarkan proses ?
1.3 Tujuan
1. Untuk
mengetahui Karakteristik perhitungan
biaya menurut proses.
2. Untuk
mengetahui Tahap-tahap
Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses.
3. Untuk
mengetahui Metode perhitungan
biaya menurut proses.
BAB II
PEMBAHASAN
Perhitungan biaya biaya berdasarkan proses
Biaya proses adalah sistem biaya produk yang
mengakumulasikan biaya biaya berdasarkan proses atau departemen dan tugas tugas
mereka menjadi jumlah yang besar dari produk yang hampir sama. Jenis perusahaan
yang memakai proses biaya karyawan yang di standarisasi proses produksi menjadi
perusahaan industri dengan prosuk sama. Biaya proses menyiapkan informasi untuk
manajer dalam menganalisa produk dan keuntungan pelanggan dalam menentukan
harga, produk campuran dan proses perbaikan.
2.1 Karakteristik perhitungan
biaya menurut proses
Perusahaan yang memiliki produk homogen melalui proses
atau departemen yang hampir mirip menggunakan perhitungan biaya menurut proses.
·
Unit
ekuivalen
Merupakan
jumlah unit selesai yang sama atau serupa yang sudah dapat dihasilkan
berdasarkan jumlah pekerjaan yang benar-benar dilakukan atas unit-unit produk
yang telah selesai maupun yang selesai sebagian. Unit ekuivalen tidak sama
dengan unit-unit secara fisik. Sebuah
perusahaan manufaktur biasanya memiliki
produk selesai (barang dalam proses) pada akhir suatu
periode akuntansi. Menurut sistem perhitungan biaya berdasarkan proses,
unit produk yang baru selesai sebagian ini tidak sulit untuk ditangani karena
biaya pesanan telah tersedia pada kartu biaya pesanan. Namun, pada sistem perhitungan
biaya berdasarkan proses, biaya produk untuk unit produk yang selesai sebagian
tidak tersedia.
Dengan memperhitungkan unit yang telah selesai dan
selesai sebagian, kita membutuhkan cara untuk mengukur jumlah pekerjaan
produksi secara tepat yang dilakukan selama periode tersebut. Unit ekuivalen
merupakan ukuran yang biasa digunakan. Unit ekuivalen harus di
kalkulasikan secara terpisah untuk bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung dan overhead pabrik karena proporsi total pekerjaan yang di
lakukan pada unit-unit produk pada persediaan barang dalam proses tidak
selalu sama untuk setiap elemen biaya. Karena overhead seringkali dibebankan
berdasarkan jam tenaga kerja, beberapa perusahaan menggunakan dua kategori
yaitu bahan baku langsung dan biaya konversi.
a. Biaya Konversi
Karena jumlah tenaga kerja langsung relative kecil
dalam banyak industri pemrosesan, seperti industri penyulingan minyak,
alumunium, kertas kimia, dan farmasi, biaya overhead pabrik dan tenaga kerja
langsung terkadang dikombinasikan dan disebut juga biaya konversi dengan tujuan
menghitung unit ekuivalen produksi.
Operasi industri banyak dikenakan biaya
konversi yang sama untuk seluruh
produksi. Unit setara dengan biaya konversi untuk menghasilkan perkalian persentase
pesanan yang selesai selama periode dengan jumlah unit yang bekerja adalah
sebagian selesai.
b. Bahan
Baku Langsung
Bahan baku langsung dapat
ditambahkan pada titik-titik produksi yang berlainan atau secara terus-menerus
selama produksi. Jika bahan baku yang ditambahkan menggunakan proporsi yang
sama digunakan untuk menghitung unit setara dengan bahan langsung adalah sama
dengan proporsi biaya konversi. Namun, jika bahan ditambahkan sekaligus,
proporsi yang digunakan dalam perhitungan tergantung pada apakah titik di
memproses dimana bahan yang ditambahkan telah tercapai.
2.2 Tahap-tahap Perhitungan Biaya Berdasarkan
Proses
Dokumen utama pada sistem
perhitungan biaya berdasarkan proses secara umum adalah laporan biaya produksi.
Laporan biaya produksi meringkas jumlah unit fisik dan unit ekuivalen dari satu
departemen, biaya yang dikeluarkan selama periode bersangkutan, serta biaya
yang dibebankan ke unit yang selesai ditransfer maupun persediaan akhir barang
dalam proses. Penyusunan laporan biaya produksi meliputi lima tahapan yaitu :
1. Menganalisis arus fisik dari unit
produksi
Menentukan
jumlah unit di awal proses pekerjaan, yang jumlah unit mulai ke produksi (atau
diterima dari departemen sebelumnya), jumlah unit selesai, dan jumlah unit
dalam mengakhiri persediaan dalam proses. Analisis unit fisik meliputi
akuntansi untuk kedua input dan unit output. Unit Masukan termasuk persediaan barang dalam
proses dan semua unit yang masuk departemen produksi selama periode akuntansi.
Unit keluaran termasuk unit yang lengkap dan ditransfer keluar dari bagian
produksi dan unit dalam persediaan barang dalam proses berakhir.
2. Menghitung Unit Ekuivalen untuk Setiap
Biaya Produksi
Tujuan dari
perhitungan unit setara dengan produksi untuk bahan baku langsung, tenaga kerja
langsung, dan biaya overhead pabrik adalah untuk mengukur kerja total
pengeluaran produksi selama akuntansi periode. Unit fisik sebagian lengkap
diubah menjadi jumlah setara seluruh unit.
3. Menentukan Total Biaya Untuk Setiap
Elemen Biaya Produksi
Biaya
produksi total untuk setiap elemen biaya (bahan, tenaga kerja, dan overhead)
termasuk saat ini biaya yang dikeluarkan dan biaya persediaan unit dalam proses
awal. Besarnya biaya ini diperoleh dari permintaan resmi materi, kartu waktu
kerja, dan lembar alokasi biaya overhead pabrik. Biaya produksi total untuk
setiap elemen biaya juga disebut total biaya untuk menjelaskan. Total biaya
yang ditentukan pada langkah ketiga harus setuju dengan total biaya ditugaskan
pada langkah 5.
4. Menghitung Biaya Per Unit Ekuivalen Untuk
Setiap Elemen Biaya produksi
Tujuan dari
komputasi bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik
per ekuivalen unit produksi adalah untuk memiliki produk yang tepat biaya dan
penentuan pendapatan untuk periode akuntansi, yang meliputi unit baik lengkap
dan tidak lengkap.
5. Membedakan Total Biaya Produksi Ke Unit
Yang telah Selesai dan persediaan Akhir Barang dalam proses
Tujuan dari
laporan biaya produksi untuk menentukan biaya produksi total yang dikeluarkan
untuk unit diselesaikan selama periode dan unit yang masih dalam proses pada akhir.
Pada
umumnya perusahaan membagi laporan biaya produksi lima tahap ini kedalam tiga
bagian :
(1)
informasi jumlah produksi,
(2)
penentuan biaya perunit,
(3)
pembebanan biaya.
Bagian pertama mencakup
tahap 1, yaitu menganalisis arus unit fisik, serta tahap 2, yaitu menghitung
unit ekuivalen. Bagian kedua mencakup tahap 3, yaitu menentukan total biaya
yang akan diperhitungkan, serta tahap 4 yaitu menghitung biaya per unit
ekuivalen. Bagian ketiga mencakup tahap 5 yaitu pembebanan total biaya produksi
(perhitungan total biaya).
2.3 Aliran
Produk Selektif (Selective Product Flow).
Dalam aliran produk selektif, produk berpindah ke
departemen-departemen berbeda dalam suatu pabrik, tergantung pada produk final
apa yang akan dihasilkan.
American Chair Company Departemen
Pemotongan Laporan Biaya Produksi Untuk Bulan Januari, 20A
|
||||||
|
|
|
Bahan Baku
|
Tenaga Kerja
|
Overhead
|
Jumlah
|
Skedul Kuantitas
|
|
|
|
|
|
100
|
Persediaan awal
|
|
|
|
|
|
600
|
Dimulai di periode ini
|
|
|
|
|
|
700
|
Ditransfer ke Departemen
Perakitan
|
|
|
|
|
|
500
|
Persediaan Akhir
|
|
|
60%
|
20%
|
40%
|
200
|
|
|
|
|
|
|
700
|
|
|
|
|
|
|
|
Biaya Dibebankan ke
Departemen
|
|
|
|
Total
Biaya
|
Unit
Equivalent
|
Biaya
Per
unit
|
Persediaan Awal:
|
|
|
|
|
|
|
Bahan Baku
|
|
|
|
$1.892
|
|
|
Tenaga Kerja
|
|
|
|
400
|
|
|
Overhead Pabrik
|
|
|
|
796
|
|
|
Total Biaya di Persediaan awal
|
|
|
|
$3.088
|
|
|
Biaya Ditambahkan selama
periode berjalan:
|
|
|
|
|
|
|
Bahan Baku
|
|
|
|
$13.608
|
620
|
$25
|
Tenaga Kerja
|
|
|
|
5.000
|
540
|
10
|
Overhead Pabrik
|
|
|
|
7.904
|
580
|
15
|
Total biaya ditambahkan selama
periode berjalan
|
|
|
|
$26.512
|
|
|
Total biaya dibebankan ke
departemen
|
|
|
|
$29.600
|
|
50
|
|
|
|
|
|
|
|
Biaya Dipertanggungjawabkan
Sebagai Berikut
|
Unit
|
Presentase
Penyelesaian
|
Unit
Equivalent
|
Biaya per Unit
|
|
Total
Biaya
|
Ditransfer ke Departemen
Perakitan
|
500
|
100
|
500
|
$50
|
|
$25.000
|
Barang dalam Proses,
persediaan akhir:
|
|
|
|
|
|
|
Bahan Baku
|
200
|
60
|
120
|
$25
|
$3.000
|
|
Tenaga Kerja
|
200
|
20
|
40
|
10
|
400
|
|
Overhead Pabrik
|
200
|
40
|
80
|
15
|
1.200
|
4.600
|
Total biaya
dipertanggungjawabkan
|
|
|
|
|
|
$29.600
|
|
|
|
|
|
|
|
Sekali biaya unit yang
ditransfer dari Departemen Pemotongan ke Departemen Perakitan telah ditentukan,
laporan biaya produksi untuk Departemen Perakitan dapat dibuat. Unit yang
ditransfer dari Departemen Perakitan ke Barang jadi adalah 100%
selesai untuk semua elemen biaya (580 unit ekuivalen untuk biaya departemen
sebelumnya, bahan baku, tenega kerja dan overhead pabrik). Persediaan akhir di
departemen perakitan sudah sepenuhnya selesai untuk biaya departemen sebelumnya
(100 unit ekuivalen untuk biaya departemen sebelumnya); karena semua unit
selalu sudah sepenuhnya selesai untuk biaya departemen sebelumnya. Departemen
sebelumnya tidak akan mentransfer unit ke departemen berukutnya, apabila unit
yang ditransfer tidak sepenuhnya selesai untuk semua biaya yang ditambahkan
oleh departemen yang melakukan transfer. Persediaan akhir di Departemen
Perakitan juga sepenuhnya selesai untuk bahan baku (100 unit ekuivalen untuk
bahan baku), tetapi hanya 70% selesai untuk biaya konversi (100 unit x 70%
sl\elesai = 70 unit ekuivalen untuk tenaga kerja dan overhead). Unit ekuivalen
untuk setiap elemen biaya di Departemen Perakitan dihitung dengan menambahkan
jumlah unit ekuivalen yang ditransfer keluar dari departemen tersebut. untuk
setiap elemen biaya. Suatu unit ekuivalen adalah jumlah dari suatu sumber daya
(seperti bahan baku, tenaga kerja, atau overhead) yang diperlukan untuk
menyelesaikan produk tersebut, jumlah total bahan baku yang digunakan untuk
menyelesaikan satu unit produk (3 unit fisik x 1/3selesai = 1 unit ekuivalen
unutk bahan baku). Karena unit-unit ini merupakan unit hipotesis dan bukannya
unit fisik, maka disebut sebagai unit ekuivalen.
American Chair Company menggunakan system perhitungan
biaya berdasarkan proses dengan asumsi aliran biaya rata-rata tertimbang. Data
produksi berikut ini tersedia untuk bulan Januari:
Pemotongan Perakitan Jumlah unit barang dalam proses, persediaan
awal 100 180
Jumlah unit dimulai di Departemen Pemotongan 600
Jumlah unit ditransfer ke Departemen Perakitan 500
Jumlah unit diterima dari Departemen Pemotongan 500
Jumlah unit ditransfer ke Persediaan Barang Jadi 580
Jumlah unit di Barang dalam Proses, persediaan akhir 200 100
Supervisor
masing-masing departemen melaporkan bahwa persediaan akhir barang dalam pross
60% selesai untuk bahan baku di Departemen Pemotongan dan 100% selesai untuk
bahan baku di Departemen Perakitan. Persediaan akhir 20 % selesai unutk tenaga
kerja di DEpartemenen Pemotongan dan 70% selesai di Departemen Perakitan. Untuk
overhead Pabrik, persediaan akhir 40% selesai di Departemen Pemotongan dan 70%
selesai di Departemen Perakitan. (presentase penyelesaian dari persediaan awal
barang dalam proses tidak diperlukan jika metode rata-rata tertimbang yang
digunakan)
Data unutk bulan Januari:
Barang dalam proses, persediaan awal
|
Pemotongan
|
Perakitan
$ 8.320
|
Biaya dari departemen sebelumnya
|
$ 1.892
|
830
|
Bahan Baku
|
400
|
475
|
Tenaga
Kerja
|
796
|
518
|
Biaya ditambahkan selama periode berjalan:
|
|
|
Bahan Baku
|
$13.608
|
$ 7.296
|
Tenaga
Kerja
|
5.000
|
9.210
|
Overhead Pabrik 7.904 11.052
Langkah pertama dalam pembebanan biaya adalah
menentukan jumlah unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya dan menghitung biaya
dari setiap unit ekuivalen. Karena
American Chair Company menggunakan perhitungan biaya rata-rata tertimbang,
biaya dari setiap unit ekuivalen berisi sebagian dari biaya persediaan awal dan sebagian lagi dari biaya yang
ditambahkan selama periode berjalan. Rata-rata tertimbang biaya per unit
ekuivalen untuk setiap elemen biaya ditentukan dengan membagi total biaya untuk
setiap elemen biaya (jumlah di persediaan awal ditambah jumlah yang ditambahkan
selama periode berjalan) dengan jumlah unit ekuivalen yang diperlukan untuk
membagi biaya tersebut ke unit yang ditransfer
keluar dari departemen dan unit di persediaan akhir.
Unit yang ditransfer dari departemen Pemotongan ke
Departemen Perakitanadalah 100% selesai untuk semua elemen biaya yang
ditambahkan di Departemen Pemotongan (500 unit ekuivalen untuk bahan baku,
tenaga kerja, dan overhead). Persediaan akhir di Departemen Pemotongan adalah
60% selesai untuk bahan baku (200 unit x 60%selesai = 120 unit ekuivalen untuk
tenaga kerja), dan 40% selesai untuk overhead pabrik (200unit x 40%selesai = 80
unit ekuivalen untuk overhead pabrik). Unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya
di setiap departemen Pemotongan dihitung dengan menambahkan jumlah uit
ekuivalen yang ditraansfer keluar dari departemen tersebut ke persediaan akhir
sebagi berikut:
|
Bahan Baku
|
Tenaga Kerja
|
Overhead
|
Unit ekuivalen ditransfer keluar
|
500
|
500
|
500
|
Unit ekuivalen di persediaan akhir
|
120
|
40
|
80
|
Total unit
ekuivalen
|
620
|
540
|
580
|
Rata-rata tertimbang biaya per unit
ekuivalen di Departemen Pemotongan ditentukan sebagai berikut:
|
Bahan Baku
|
Tenaga Kerja
|
Overhead
|
Biaya di Persediaan awal
|
$ 1.892
|
$ 400
|
$ 796
|
Biaya ditambahkan selama periode berjalan
|
13.608
|
5.000
|
7.904
|
Total biaya
yang dipertanggungjawabkan
|
$ 15.500
|
$ 5.400
|
$ 8.700
|
Dibagi dengan unit ekuivalen
|
620
|
540
|
580
|
Biaya per
unit ekuivalen
|
$ 25
|
$ 10
|
$ 15
|
Ayat jurnal untuk mencatat transfer biaya dari Departemen Pemotongan ke Departemen Peakitan adalah:
Peningkatan dalam Kuantitas Produksi Ketika
Bahan Baku Ditambahkan
Dalam beberapa proses produksi, penambahan bahan baku
menyebabkan peningkatan dalam total volume atau jumlah unit produk. Misalnya,
dalam produksi minuman ringan (soft drinks), sirup diproduksi di satu departemen sedangkan air soda
ditambahkan diproses-proses selanjutnya. Penambahan air soda meningkatkan
volume total dari produk dalam bentuk cair yang harus dipertanggungjawabkan.
Peningkatan kuantitas cairan mengencerkan atau mendilusi jumlah sirup dalam
setiap galon, yang kemudian mengurangi jumlah biaya departemen sebelumnya di
setiap galon produk yang diproduksi di departemen kedua. Peningkatan kuantitas
produk cairan menyerap biaya departemen sebelumnya dengan total jumlah yang
sama. Contoh: Di Departemen Pencampuran dari Tiger Paint Company, pewarna cat diterima
dari Departemen Pewarnaan dan kemudian
diencerkan dan dicampur dengan lateks cair untuk menghasilkan cat. Data
produksi yang tersedia untuk Departemen Pencampuran di bulan April:
Jumlah galon di Barang dalam Proses, persediaan awal
|
800
|
Jumlah galon yang diterima dari Departemen
Pewarnaan
|
2.000
|
Jumlah galon lateks yang ditambahkan di Departemen
Pencampuran
|
4.000
|
Jumlah galon yang ditransfer ke Departemen
Pengalengan
|
5.800
|
Jumlah
galon di Barang dalam Proses, persediaan akhir
|
1.000
|
Supervisor departemen melaporkan bahwa persediaan barang dalm proses
akhir sepenuhnya selesai untuk bahan baku dan 50% selesai untuk biaya konversi.
Data biaya untuk bulan April adalah sebagai berikut:
Barang dalam proses, persediaan awal:
Biaya dari departemen sebelumnya
|
$ 1.532
|
Bahan baku
|
1.692
|
Tenaga kerja
|
57
|
Overhead
pabrik
|
114
|
Biaya yang ditambahkan ke proses selama periode
berjalan:
Biaya dari departemen sebelumnya
|
$ 12.000
|
Bahan baku
|
16.940
|
Tenaga kerja
|
3.660
|
Overhead
pabrik
|
7.320
|
Perhitungan biaya rata-rata tertimbang digunakan di Departemen
Pencampuran, dan overhead dialokasikan ke produksi berdasarkan biaya tenaga
kerja. Unit yang ditransfer dari
Departemen Pencampuran ke Departemen Pengalengan adalah 100% selesai untuk
semua elemen biaya yang ditambahkan di Departemen Pencampuran (5.800 unit ekuivalen untuk biaya departemen
sebelumnya, bahan baku, tenaga kerja, dan overhead), dan persediaan akhir
sepenuhnya selesai untuk biaya departemen sebelumnya dan bahan baku (1.000 unit ekuivalen untuk biaya departemen sebelumnya dan bahan
baku) tetapi hanya 50% selesai untuk biaya konversi (1.000 unit x 50% selesai = 500 unit ekuivalen
untuk tenaga kerja dan overhead). Unit ekuvalen
untuk setiap elemen biaya di Departemen Pencampuran adalah sebagai berikut:
|
biaya
|
|
||
departemen
|
bahan
|
tenaga
|
|
|
unit ekuivalen ditransfer keluar
|
sebelumnya
5800
|
baku
5800
|
kerja
5800
|
overhead
5800
|
unit ekuivalen di persediaan akhir
|
1000
|
1000
|
500
|
500
|
total unit
ekuivalen
|
6800
|
6800
|
6300
|
6300
|
Rata-rata
tertimbang biaya per unit ekuivalen di Departemen Pencampuran ditentukan
sebagai berikut:
biaya
departemen bahan tenaga
|
sebelumnya
|
baku
|
kerja
|
overhead
|
biaya di persediaan awal
|
$1,532
|
$1,692
|
$57
|
$114
|
biaya ditambahkan selama periode berjalan
|
12000
|
16940
|
3660
|
7320
|
total biaya yang harus dipertanggungjawabkan
|
$13,532
|
$18,632
|
$3,717
|
$7,434
|
dibagi dengan unit ekuivalen
|
6800
|
6800
|
6300
|
6300
|
biaya per
unit ekuivalen
|
$ 1,99
|
$ 2,74
|
$ 0,59
|
$1,18
|
Ayat jurnal untuk
mencatat transfer biaya dari Departemen Pencampuran ke Departemen Pengalengan
adalah:
Barang dalam proses-Departemen Pengalengan 37.700
Barang dalam proses-Departemen
Pencampuran 37.700
TIGER PAINT COMPANY DEPARTEMEN PENCAMPURAN LAPORAN BIAYA PRODUKSI
Untuk bulan April 20A
|
||||
Skedul Kuantitas
Persediaan awal
Diterima
dari Departemen Pewarnaan Ditambahkan ke Proses di Departemen Pencampuran
Ditransfer
ke Departemen Pengalengan
Persediaan akhir
Biaya dibebankan ke Departemen
persediaan awal:
biaya
departemen sebelumnya bahan baku
tenaga
kerja overhead pabrik
total biaya di persediaan awal
Biaya
ditambahkan selama periode berjalan:
biaya
departemen sebelumnya bahan baku
tenaga
kerja overhead pabrik
total biaya ditambahkan selama periode
berjalan
|
bahan baku
|
tenaga kerja
|
overhead
|
jumlah
|
|
|
|
800
|
|
|
|
|
2000
|
|
|
|
|
4000
|
|
|
|
|
6800
|
|
|
|
|
5800
|
|
100%
|
50%
|
50%
|
1000
|
|
|
|
|
6800
|
|
|
total
|
unit
|
biaya
|
|
|
|
|
per
|
|
|
biaya
|
ekuivalen
|
unit
|
|
|
$1,532
|
|
|
|
|
$1,692
|
|
|
|
|
$57
|
|
|
|
|
$114
|
|
|
|
|
$3,395
|
|
|
|
|
$12,000
|
6800
|
$ 1,99
|
|
|
$16,940
|
6800
|
$ 2,74
|
|
|
$3,660
|
6300
|
$ 0,59
|
|
|
$7,320
|
6300
|
$ 1,18
|
|
|
$39,920
|
|
|
total biaya dibebankan ke departemen
|
|
|
|
$43,315
|
|
$ 6,50
|
biaya dipertanggungjawabkan
|
|
|
|
|
|
|
sebagai berikut
|
|
Persentase
|
unit
|
biaya
|
|
|
|
|
|
|
|
|
total
|
|
unit
|
Penyelesaian
|
ekuivalen
|
per unit
|
|
biaya
|
ditransfer ke departemen pengalengan
|
5800
|
100
|
5800
|
$ 6,50
|
|
$54,317
|
barang dalam proses, persediaan
|
|
|
|
|
|
|
akhir:
|
|
|
|
|
|
|
biaya departemen sebelumnya
|
1000
|
100
|
1000
|
$1,99
|
$1,990
|
|
bahan baku
|
1000
|
100
|
1000
|
2,74
|
$2,740
|
|
tenaga kerja
|
1000
|
50
|
500
|
0,59
|
$295
|
|
overhead pabrik
|
1000
|
50
|
500
|
1,18
|
$590
|
$5,615
|
total biaya dipertanggungjawabkan
|
|
|
|
|
|
$43,315
|
Total jumlah unit ekuivalen yang diperlukan di bagian
pertanggungjawaban biaya, yaitu jumlah unit ekuivalen untuk elemen biaya yang
terdaftar di bagian pertanggungjawaban dari laporan biaya produksi.
Total biaya yaitu (biaya di persediaan awal ditambah
biaya yang ditambahkan selama periode berjalan) dibagi dengan total jumlah unit
ekuivalen di bagian pertanggungjawaban biaya.
Sedangkan bila berdasarkan
metode FIFO, dari 5800 galon yang ditransfer oleh Departemen pencampuran ke
departemen pengalengan, 800 galon berasal dari
persediaan awal barang dalam proses periode berjalan. Persediaan awal
adalah sepenuhnya selesai untuk biaya departemen sebelumnya, tetapi hanya 80%
selesai untuk bahan baku dan 25% selesai untuk biaya konversi. Sehingga, 20%
bahan baku (800 galon x 20% untuk menyelesaikan = 160 unit ekuivalen di
persediaan awal) dan 75% biaya konversi (800 gsalon x 75% untuk menyelesaikan =
600 unit ekuivalen untuk tenaga kerja dan overhead) ditambahkan untuk
menyelesaikan unit di persediaan awal. Sisa 5000 galon yang ditransfer ke
departemen pengalengan diperiode berjalan hanya terdiri dari biaya periode
berjalan (5000 unit ekuivalen untuk
biaya departemen sebelumnya, bahan baku, tenaga kerja, dan overhead).
Persediaan akhir adalah sepenuhnya selesai untuk bahan baku (1000 unit ekuivalen untukbahan baku) tetapi
hanya 50% selesai untuk biaya konversi
(1000 unit x 50% selesai = 500 unit ekuivalen untuk tenaga kerja dan
overhead). Unit ekuivalen untuk
setiap elemen biaya di departemen
pencampuran adalah:
|
biaya
|
|
||
departemen
|
bahan
|
tenaga
|
|
|
sebelumnya
|
baku
|
kerja
|
overhead
|
|
biaya ditambahkan selama periode berjalan:
|
|
|
|
|
unit ekuivalen di persediaan awal
|
0
|
160
|
600
|
600
|
unit ekuivalen yang dimulai dan
|
|
|
|
|
diselesaikan di periode berjalan
|
5000
|
5000
|
5000
|
5000
|
unit ekuivalen di persediaan akhir
|
1000
|
1000
|
500
|
500
|
total unit
ekuivalen
|
6000
|
6160
|
6100
|
6100
|
Biaya
ditambahkan selama periode berjalan per unit ekuivalen di departemen
percampuran ditentukan sebagai berikut:
|
biaya departemen
sebelumnya
|
bahan baku
|
tenaga kerja
|
overhead
|
biaya ditambahkan selama periode berjalan
|
$12,000
|
$16,940
|
$3,660
|
$7,320
|
dibagi dengan unit ekuivalen
|
6000
|
6160
|
6100
|
6100
|
biaya per
unit ekuivalen
|
$ 2,00
|
$ 2,75
|
$ 0,60
|
$ 1,20
|
Ayat jurnal
untuk mencatat transfer biaya dari departemen pencampuran untuk departemen
pengalengan adalah:
Barang dalam proses-departemen pengalengan 37.665
Barang dalam proses-departemen pencampuran 37.665
TIGER PAINT COMPANY DEPARTEMEN PENCAMPURAN LAPORAN BIAYA
PRODUKSI
Untuk bulan April 20A
|
||||
Skedul Kuantitas
|
bahan baku
|
tenaga kerja
|
overhead
|
jumlah
|
Persediaan awal
|
80%
|
25%
|
25%
|
800
|
Diterima dari Departemen Pewarnaan
|
|
|
|
2000
|
Ditambahkan ke Proses di Departemen
|
|
|
|
|
Pencampuran
|
|
|
|
4000
|
|
|
|
|
6800
|
Ditransfer ke Departemen Pengalengan
|
|
|
|
5800
|
Persediaan akhir
|
100%
|
50%
|
50%
|
1000
|
|
|
|
|
6800
|
Biaya dibebankan ke Departemen
|
total
|
unit
|
biaya
|
|||
|
|
|
per
|
|||
persediaan awal:
biaya departemen sebelumnya
|
biaya
$1,532
|
ekuivalen
|
unit
|
|||
bahan baku
|
$1,692
|
|
|
|||
tenaga kerja
|
$57
|
|
|
|||
overhead pabrik
|
$114
|
|
|
|||
total biaya di persediaan awal
|
$3,395
|
|
|
|||
Biaya ditambahkan selama periode
|
|
|
|
|||
berjalan:
|
|
|
|
|||
biaya departemen sebelumnya
|
|
|
|
$12,000
|
6000
|
$ 2,00
|
bahan baku
|
|
|
|
$16,940
|
6160
|
$ 2,75
|
tenaga kerja
|
|
|
|
$3,660
|
6100
|
$ 0,60
|
overhead pabrik
|
|
|
|
$7,320
|
6100
|
$ 1,20
|
total biaya ditambahkan selama periode
|
|
|
|
|
|
|
berjalan
|
|
|
|
$39,920
|
|
|
total biaya dibebankan ke departemen
|
|
|
|
$43,315
|
|
$ 6,55
|
biaya dipertanggungjawabkan sebagai
|
|
|
|
|
|
|
Berikut
|
|
Persentase
|
unit
|
biaya
|
|
|
|
|
|
|
|
|
total
|
ditransfer ke departemen pengalengan:
|
unit
|
Penyelesaian
|
ekuivalen
|
per
unit
|
|
biaya
$54,317
|
dari persediaan
awal
|
|
|
|
|
$3,395
|
|
biaya untuk menyelesaikan di
|
|
|
|
|
|
|
periode berjalan:
|
|
|
|
|
|
|
bahan baku
|
800
|
20
|
160
|
$
2,75
|
$440
|
|
tenaga kerja
|
800
|
75
|
600
|
$
0,60
|
$360
|
|
overhead pabrik
|
800
|
75
|
600
|
$
1,20
|
$720
|
$4,195
|
dimulai dan diselesaikan di periode
|
|
|
|
|
|
|
berjalan
|
5000
|
100
|
5000
|
$
6,55
|
|
$32,750
|
total biaya yang ditransfer ke departemen
|
|
|
|
|
|
|
pengalengan
|
|
|
|
|
|
$37,665
|
barang dalam proses, persediaan akhir:
|
|
|
|
|
|
|
biaya departemen sebelumnya
|
1000
|
100
|
1000
|
$
2,00
|
$2,000
|
|
bahan baku
|
1000
|
100
|
1000
|
$
2,75
|
2750
|
|
tenaga kerja
|
1000
|
50
|
500
|
$
0,60
|
300
|
|
overhead
pabrik
|
1000
|
50
|
500
|
$ 1,20
|
600
|
$5,650
|
Jumlah
unit ekuivalen dari biaya yang ditambahkan selama periode berjalan (yaitu
jumlah unit ekuivalen yang terdaftar di bagian pertanggungjawaban biaya di
laporan biaya produksi)
Biaya yang ditambahkan selama periode berjalan dibagi
dengan jumlah unit ekuivalen dari biaya yang ditambahkan selama periode
berjalan.
Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan
Proses dengan Asumsi Aliran Biaya FIFO
Data produksi American Chair
Company untuk bulan Januari:
|
Pemotongan
|
Perakitan
|
jumlah unit di barang dalam proses, persediaan
awal
|
100
|
180
|
jumlah unit dimulai di departemen pemotongan
|
600
|
|
jumlah unit ditransfer ke departemen perakitan
|
500
|
|
jumlah unit diterima dari departemen pemotongan
|
|
500
|
jumlah unit ditransfer ke persediaan barang jadi
|
|
580
|
jumlah unit
di barang dalam proses, persediaan akhir
|
200
|
100
|
Supervisor departemen melaporkan bahwa persediaan
akhir barang dalam proses 60% selesai untuk bahan baku di departemen pemotongan
dan 100% selesai untuk bahan baku di departemen perakitan. Persediaan akhir 20%
selesai untuk tenaga kerja di departemen pemotongan dan 70% selesai di
departemen perakitan. Untuk overhead pabrik, persediaan akhir 40% selesai di
departemen pemotongan dan 70% selesai di departemen perakitan.
Dalam asumsi aliran biaya FIFO, biaya unit pertama yang ditransfer keluar dari
suatu departemen, dianggap berasal dari persediaan awal. Diasumsikan bahwa
laporan biaya produksi dari bulan sebelumnya, yaitu desember, mengindikasikan
bahwa persediaan akhir bulan Desember (persediaan awal bulan Januari) adalah
80% selesai untuk bahan baku di departemen pemotongan dan 40% selesai untuk
bahan baku di departemen perakitan. Persediaan adalah 40% selesai untuk tenaga
kerja di departemen pemotongan dan 20%
selesai di departemen perakitan. Untuk overhead pabrik, persediaan adalah 60%
selesai di departemen pemotongan dan 20% selesai di departemen perakitan. Data biaya
untuk bulan Januari adalah sbb:
Pemotongan Perakitan
barang dalam proses, persediaan awal:
biaya dari departemen
sebelumnya - $8,320
bahan baku
|
$1,892
|
830
|
tenaga kerja
|
400
|
475
|
overhead
pabrik
|
796
|
518
|
biaya yg ditambahkan ke proses selama periode
berjalan:
bahan baku
|
$13,608
|
$7,296
|
tenaga kerja
|
5000
|
9210
|
overhead
pabrik
|
7904
|
11052
|
Unit ekuivalen periode berjalan
untukl setiap elemen biaya di departemen pemotongan dihitung sebagai berikut:
biaya ditambahkan selama
periode berjalan:
bahan baku
tenaga
kerja overhead
unit
ekuivalen di persediaan awal 20 60 40
unit
ekuivalen dimulai dan diselesaikan di periode berjalan 400 400 400
unit
ekuivalen di persediaan akhir 120 40 80
total
unit ekuivalen dari biaya periode berjalan 540 500 520
Alternative lain, jumlah unit
ekuivalen dari periode berjalan dapat dihitung dengan mengurangi jumlah unit
ekuivalen di persediaan awal dari jumlah unit ekuivalen yang
dihitung apabila metode perhitungan biaya rata-rata tertimbang yang digunakan.
Ekuivalensi ini ditunjukkan menggunakan data yang
sama sebagai berikut:
|
bahan
|
tenaga
|
|
baku
|
kerja
|
overhead
|
|
unit ekuivalen ditransfer keluar
|
500
|
500
|
500
|
unit ekuivalen di persediaan akhir
|
120
|
40
|
80
|
total unit ekuivalen
|
620
|
540
|
580
|
dikurangi unit ekuivalen di persediaan awal
|
80
|
40
|
60
|
unit
ekuivalen dari biaya periode berjalan
|
540
|
500
|
520
|
Tanpa memperdulikan cara yang digunakan untuk menghitung unit ekuivalen
periode berjalan, biaya per ekuivalen unit untuk
setiap elemen biaya dari biaya ditambahkan selama periode berjalan di departemen pemotongan adalah sebagai berikut:
`
|
bahan
baku
|
tenaga
kerja
|
overhead
|
biaya ditambahkan selama periode berjalan
|
$13,608
|
$5,000
|
$7,904
|
dibagi dengan unit ekuivalen
|
540
|
500
|
520
|
biaya per
unit ekuivalen
|
$ 25,20
|
$ 10,00
|
$ 15,20
|
Diasumsikan bahwa perusahaan menyimpan akun buku besar terpisah untuk
setiap departemen produksi, ayat jurnal untuk mencatat transfer biaya dari
departemen pemotongan ke departemen perakitan adalah:
Barang dalam proses-departemen perakitan 24.960
Barang dalam proses-departemen pemotongan 24.960
Ekuivalen unit
periode berjalan di departemen perakitan ditentukan sbb:
|
unit
ekuivalen yang dimulai dan diselesaikan di periode berjalan
unit ekuivalen di persediaan akhir
unit ekuivalen dari biaya periode berjalan
Laporannya:
AMERICAN CHAIR COMPANY
DEPARTEMEN PEMOTONGAN LAPORAN
BIAYA PRODUKSI
UNTUK BULAN JANUARI, 20A
|
||||
|
bahan
|
tenaga
|
|
|
Skedul Kuantitas
|
baku
|
kerja
|
overhead
|
jumlah
|
Persediaan awal
|
80%
|
40%
|
69%
|
100
|
dimulai di periode ini
|
|
|
|
600
|
|
|
|
|
700
|
Ditransfer ke Departemen perakitan
|
|
|
|
500
|
Persediaan akhir
|
60%
|
20%
|
40%
|
200
|
|
|
|
|
700
|
biaya dipertanggungjawabkan sebagai berikut
|
ditransfer
ke departemen perakitan penyelesaian ekuivalen per unit biaya
dari persediaan awal $3,088
biaya untuk
menyelesaikan di periode berjalan:
bahan baku
|
100
|
20
|
20
|
$ 25,20
|
504
|
|
tenaga kerja
|
100
|
60
|
60
|
10,00
|
600
|
|
overhead pabrik
|
100
|
40
|
40
|
15,20
|
608
|
$4,800
|
dimulai dan diselesaikan di periode berjalan
|
400
|
100
|
400
|
50,40
|
|
20160
|
total biaya yang dtransfer ke departemen perakitan
barang dalam
proses, persediaan akhir:
|
|
|
|
|
|
24960
|
bahan baku
|
200
|
60
|
120
|
$ 25,20
|
$3,024
|
|
tenaga kerja
|
200
|
20
|
40
|
10,00
|
400
|
|
overhead pabrik
|
200
|
40
|
80
|
15,20
|
1216
|
$4,640
|
total biaya
dipertanggujawabkan
|
|
|
|
|
|
$29,600
|
pengalengan
|
|
|
|
|
|
$37,665
|
barang dalam proses, persediaan akhir:
|
|
|
|
|
|
|
biaya departemen sebelumnya
|
1000
|
100
|
1000
|
$
2,00
|
$2,000
|
|
bahan baku
|
1000
|
100
|
1000
|
$
2,75
|
2750
|
|
tenaga kerja
|
1000
|
50
|
500
|
$
0,60
|
300
|
|
overhead
pabrik
|
1000
|
50
|
500
|
$ 1,20
|
600
|
$5,650
|
Jumlah
unit ekuivalen dari biaya yang ditambahkan selama periode berjalan (yaitu
jumlah unit ekuivalen yang terdaftar di bagian pertanggungjawaban biaya di
laporan biaya produksi)
BAB
III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa desain sistem perhitungan biaya
berdasarkan proses memiliki sejumlah persamaan sekaligus juga perbedaan dengan
sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan. Dalam penggunaannya, sistem
perhitungan biaya berdasarkan proses digunakan dalam perusahaan yang
memproduksi produk homogen (satu jenis produk) dalam jumlah besar dan dilakukan
secara terus menerus (jangka panjang).
Sistem perhitungan biaya berdasarkan proses dalam
penerapannya harus menghitung unit ekuivalen produksi (UEP). Unit ekuivalen
produksi adalah jumlah unit selesai yang seharusnya (bisa) diperoleh dari bahan
dan usaha yang digunakan untuk menghasilkan barang setengah jadi, dapat
ditambahkan ke unit yang selesai untuk menentukan output periodik suatu
departemen. Untuk menghitung UEP dapat menggunakan dua metode yaitu (a) metode
rata-rata tertimbang (weighted average method) dan (b) metode FIFO (first in
first out.
Metode rata-rata tertimbang (weighted average method) adalah metode yang
menggabungkan unit dan biaya dari periode sekarang dengan unit dan biaya
periode sebelumnya. Sedangkan metode FIFO (first in first out adalah metode
yang menganggap bahwa unit ekuivalen dan biaya per unit hanya berkaitan selama
periode tertentu saja.
DAFTAR
PUSTAKA
Blocher, Edward J.2011.Manajemen biaya penekanan
stategis.NY:McGraw Hill
http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI.AKUNTANSI/195407061987031-KARLI_SOEDIJATNO/Rangkuman_Buku_AKBI_CARTER-USRY/BAB_6.pdf
yuhuuu...bermanfaat sekali
BalasHapuslem lcd