Minggu, 08 September 2019

Makalah process costing


MAKALAH
PROCESS COSTING

Description: LAMBANG POLIJE



Dosen Pengampu:
ENDRO SUGIARTONO, S.E, M.M
Di Susun Oleh:
ARISTIA INDAH DEWISHABRINA (D42172369)
DHEA ARI THALIA (D42172371)
LINDA AVIVA (D42172380)




PROGAM STUDI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
JURUSAN MANAJEMEN AGRIBISNIS
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2018


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Pada dasarnya ada 2 sistem perhitungan harga pokok produk yaitu metode harga pokok pesanan dan metode harga pokok proses. Metode harga pokok pesanan di gunakan jika perusahaan menproduksi bermacam-maca m produk yang berbeda-beda atas dasar permintaan atau pesanan dari konsumen seperti, perusahaan percetakan, mebel atau konveksi. Sedangkan metode harga pokok proses digunakan jika perusahaan jika memproduksi produk yang serupa dan berulang terus menerus dalam jumlah besar seperti pabrik semen atau pabrik pupuk.
Salah satu pertimbangan pertama bagi perusahaan dalam memilih salah satu metode adalah proses produksi yang akan dijalankan perusahaan. Metode harga pokok proses akan berjalan baik jika produk yang relative seragam memelalui serangkaian proses dan menerima jumlah biaya produksi yang relative seimbang pada tiap proses. Dalam prakteknya, suatu perusahaan sangat mungkin menggunakan 2 metode secara bersamaan. Misalnya pada tahap proses produksi awal biaya dikumpulkan atas dasar proses dan kemudian pada tingkat proses penyelesaian berikutnya, biaya akan dikumpulkan atas dasar pesanan-pesanan tertentu.
Ketika semua unit dari produk yang dihasilkan dalam suatu pusat biaya adalah serupa (homogen), pencatatan biaya dari setiap batch produk secara terpisah tidak lagi diperlukan, dan mungkin juga tidak praktis. Daripada  menggunakan perhitugnan biaya berdasarkan pesanan, lebih baik menggunakan perhitungan berdasarkan proses. Dalam sistem perhitugnan biaya berdasarkan proses, bahan baku, tanaga kerja. Dan overhead pabrik dibebankan ke pusat biaya. Biaya yang dibebankan ke setiap unit ditentukan dengna membagi total biaya yang dibebankan ke pusat biaya dengan total unit yang diproduksi. Pusat biaya biasanya adalah department, tetapi bisa juga pusat pemrosesan dam satu department. Persyaratan utama adalah semua produk yang diproduksi dalam suatu pusat biaya selama suatu periode harus sama dalam hal sumber daya yang dikonsumsi; bial tidak, perhitungan biaya berdasarkan proses dapat mendistorsi biaya produk.


     1.2 Rumusan Masalah

1.      Bagaimana Karakteristik perhitungan biaya menurut proses ?
2.      Bagaimana Tahap-tahap Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses ?
         3.      Bagaimana Metode perhitungan biaya berdasarkan proses ?

1.3 Tujuan
1.      Untuk mengetahui Karakteristik perhitungan biaya menurut proses.
2.      Untuk mengetahui Tahap-tahap Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses.
3.      Untuk mengetahui Metode perhitungan biaya menurut proses.
























BAB II
PEMBAHASAN
    Perhitungan biaya biaya berdasarkan proses
Biaya proses adalah sistem biaya produk yang mengakumulasikan biaya biaya berdasarkan proses atau departemen dan tugas tugas mereka menjadi jumlah yang besar dari produk yang hampir sama. Jenis perusahaan yang memakai proses biaya karyawan yang di standarisasi proses produksi menjadi perusahaan industri dengan prosuk sama. Biaya proses menyiapkan informasi untuk manajer dalam menganalisa produk dan keuntungan pelanggan dalam menentukan harga, produk campuran dan proses perbaikan.
2.1 Karakteristik perhitungan biaya menurut proses
Perusahaan yang memiliki produk homogen melalui proses atau departemen yang hampir mirip menggunakan perhitungan biaya menurut proses.
·         Unit ekuivalen
   Merupakan jumlah unit selesai yang sama atau serupa yang sudah dapat dihasilkan berdasarkan jumlah pekerjaan yang benar-benar dilakukan atas unit-unit produk yang telah selesai maupun yang selesai sebagian. Unit ekuivalen tidak sama dengan unit-unit secara fisik. Sebuah perusahaan manufaktur biasanya memiliki produk selesai (barang dalam proses) pada akhir suatu periode akuntansi. Menurut sistem perhitungan biaya berdasarkan proses, unit produk yang baru selesai sebagian ini tidak sulit untuk ditangani karena biaya pesanan telah tersedia pada kartu biaya pesanan. Namun, pada sistem perhitungan biaya berdasarkan proses, biaya produk untuk unit produk yang selesai sebagian tidak tersedia.
Dengan memperhitungkan unit yang telah selesai dan selesai sebagian, kita membutuhkan cara untuk mengukur jumlah pekerjaan produksi secara tepat yang dilakukan selama periode tersebut. Unit ekuivalen merupakan ukuran yang biasa digunakan. Unit ekuivalen harus di kalkulasikan secara terpisah untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik karena proporsi total pekerjaan yang di lakukan pada unit-unit produk pada persediaan barang dalam proses tidak selalu sama untuk setiap elemen biaya. Karena overhead seringkali dibebankan berdasarkan jam tenaga kerja, beberapa perusahaan menggunakan dua kategori yaitu bahan baku langsung dan biaya konversi.


a.      Biaya Konversi
Karena jumlah tenaga kerja langsung relative kecil dalam banyak industri pemrosesan, seperti industri penyulingan minyak, alumunium, kertas kimia, dan farmasi, biaya overhead pabrik dan tenaga kerja langsung terkadang dikombinasikan dan disebut juga biaya konversi dengan tujuan menghitung unit ekuivalen produksi.
       Operasi industri banyak dikenakan biaya konversi yang sama untuk  seluruh produksi. Unit setara dengan biaya konversi untuk menghasilkan perkalian persentase pesanan yang selesai selama periode dengan jumlah unit yang bekerja adalah sebagian selesai.
b.      Bahan Baku Langsung
Bahan baku langsung dapat ditambahkan pada titik-titik produksi yang berlainan atau secara terus-menerus selama produksi. Jika bahan baku yang ditambahkan menggunakan proporsi yang sama digunakan untuk menghitung unit setara dengan bahan langsung adalah sama dengan proporsi biaya konversi. Namun, jika bahan ditambahkan sekaligus, proporsi yang digunakan dalam perhitungan tergantung pada apakah titik di memproses dimana bahan yang ditambahkan telah tercapai.

2.2     Tahap-tahap Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Dokumen utama pada sistem perhitungan biaya berdasarkan proses secara umum adalah laporan biaya produksi. Laporan biaya produksi meringkas jumlah unit fisik dan unit ekuivalen dari satu departemen, biaya yang dikeluarkan selama periode bersangkutan, serta biaya yang dibebankan ke unit yang selesai ditransfer maupun persediaan akhir barang dalam proses. Penyusunan laporan biaya produksi meliputi lima tahapan  yaitu :
1.      Menganalisis arus fisik dari unit produksi
Menentukan jumlah unit di awal proses pekerjaan, yang jumlah unit mulai ke produksi (atau diterima dari departemen sebelumnya), jumlah unit selesai, dan jumlah unit dalam mengakhiri persediaan dalam proses. Analisis unit fisik meliputi akuntansi untuk kedua input dan unit output. Unit  Masukan termasuk persediaan barang dalam proses dan semua unit yang masuk departemen produksi selama periode akuntansi. Unit keluaran termasuk unit yang lengkap dan ditransfer keluar dari bagian produksi dan unit dalam persediaan barang dalam proses berakhir.
2.      Menghitung Unit Ekuivalen untuk Setiap Biaya Produksi
Tujuan dari perhitungan unit setara dengan produksi untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik adalah untuk mengukur kerja total pengeluaran produksi selama akuntansi periode. Unit fisik sebagian lengkap diubah menjadi jumlah setara seluruh unit.
3.      Menentukan Total Biaya Untuk Setiap Elemen Biaya Produksi
Biaya produksi total untuk setiap elemen biaya (bahan, tenaga kerja, dan overhead) termasuk saat ini biaya yang dikeluarkan dan biaya persediaan unit dalam proses awal. Besarnya biaya ini diperoleh dari permintaan resmi materi, kartu waktu kerja, dan lembar alokasi biaya overhead pabrik. Biaya produksi total untuk setiap elemen biaya juga disebut total biaya untuk menjelaskan. Total biaya yang ditentukan pada langkah ketiga harus setuju dengan total biaya ditugaskan pada langkah 5.
4.      Menghitung Biaya Per Unit Ekuivalen Untuk Setiap  Elemen Biaya produksi
Tujuan dari komputasi bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik per ekuivalen unit produksi adalah untuk memiliki produk yang tepat biaya dan penentuan pendapatan untuk periode akuntansi, yang meliputi unit baik lengkap dan tidak lengkap.
5.      Membedakan Total Biaya Produksi Ke Unit Yang telah Selesai dan persediaan Akhir Barang dalam proses
Tujuan dari laporan biaya produksi untuk menentukan biaya produksi total yang dikeluarkan untuk unit diselesaikan selama periode dan unit yang masih dalam proses pada akhir.
Pada umumnya perusahaan membagi laporan biaya produksi lima tahap ini kedalam tiga bagian :
(1) informasi jumlah produksi,
(2) penentuan biaya perunit,
(3) pembebanan biaya.
Bagian pertama mencakup tahap 1, yaitu menganalisis arus unit fisik, serta tahap 2, yaitu menghitung unit ekuivalen. Bagian kedua mencakup tahap 3, yaitu menentukan total biaya yang akan diperhitungkan, serta tahap 4 yaitu menghitung biaya per unit ekuivalen. Bagian ketiga mencakup tahap 5 yaitu pembebanan total biaya produksi (perhitungan total biaya).


2.3 Aliran Produk Selektif (Selective Product Flow).
Dalam aliran produk selektif, produk berpindah ke departemen-departemen berbeda dalam suatu pabrik, tergantung pada produk final apa yang akan dihasilkan.


American Chair Company Departemen Pemotongan Laporan Biaya Produksi Untuk Bulan Januari, 20A



Bahan Baku
Tenaga Kerja
Overhead
Jumlah
Skedul Kuantitas





100
Persediaan awal





600
Dimulai di periode ini





700
Ditransfer ke Departemen
Perakitan





500
Persediaan Akhir


60%
20%
40%
200






700







Biaya Dibebankan ke
Departemen



Total Biaya
Unit
Equivalent
Biaya
Per unit
Persediaan Awal:






Bahan Baku



$1.892


Tenaga Kerja



400


Overhead Pabrik



796


Total Biaya di Persediaan awal



$3.088


Biaya Ditambahkan selama
periode berjalan:






Bahan Baku



$13.608
620
$25
Tenaga Kerja



5.000
540
10
Overhead Pabrik



7.904
580
15
Total biaya ditambahkan selama
periode berjalan



$26.512


Total biaya dibebankan ke
departemen



$29.600

50







Biaya Dipertanggungjawabkan
Sebagai Berikut
Unit
Presentase
Penyelesaian
Unit
Equivalent
Biaya per Unit

Total
Biaya
Ditransfer ke Departemen
Perakitan
500
100
500
$50

$25.000
Barang dalam Proses,
persediaan akhir:






Bahan Baku
200
60
120
$25
$3.000

Tenaga Kerja
200
20
40
10
400

Overhead Pabrik
200
40
80
15
1.200
4.600
Total biaya
dipertanggungjawabkan





$29.600








        Sekali biaya unit yang ditransfer dari Departemen Pemotongan ke Departemen Perakitan telah ditentukan, laporan biaya produksi untuk Departemen Perakitan dapat dibuat. Unit yang  ditransfer dari Departemen Perakitan ke Barang jadi adalah 100% selesai untuk semua elemen biaya (580 unit ekuivalen untuk biaya departemen sebelumnya, bahan baku, tenega kerja dan overhead pabrik). Persediaan akhir di departemen perakitan sudah sepenuhnya selesai untuk biaya departemen sebelumnya (100 unit ekuivalen untuk biaya departemen sebelumnya); karena semua unit selalu sudah sepenuhnya selesai untuk biaya departemen sebelumnya. Departemen sebelumnya tidak akan mentransfer unit ke departemen berukutnya, apabila unit yang ditransfer tidak sepenuhnya selesai untuk semua biaya yang ditambahkan oleh departemen yang melakukan transfer. Persediaan akhir di Departemen Perakitan juga sepenuhnya selesai untuk bahan baku (100 unit ekuivalen untuk bahan baku), tetapi hanya 70% selesai untuk biaya konversi (100 unit x 70% sl\elesai = 70 unit ekuivalen untuk tenaga kerja dan overhead). Unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya di Departemen Perakitan dihitung dengan menambahkan jumlah unit ekuivalen yang ditransfer keluar dari departemen tersebut. untuk setiap elemen biaya. Suatu unit ekuivalen adalah jumlah dari suatu sumber daya (seperti bahan baku, tenaga kerja, atau overhead) yang diperlukan untuk menyelesaikan produk tersebut, jumlah total bahan baku yang digunakan untuk menyelesaikan satu unit produk (3 unit fisik x 1/3selesai = 1 unit ekuivalen unutk bahan baku). Karena unit-unit ini merupakan unit hipotesis dan bukannya unit fisik, maka disebut sebagai unit ekuivalen.
American Chair Company menggunakan system perhitungan biaya berdasarkan proses dengan asumsi aliran biaya rata-rata tertimbang. Data produksi berikut ini tersedia untuk bulan Januari:
Pemotongan           Perakitan Jumlah unit  barang dalam proses, persediaan awal                                                                                   100                         180
Jumlah unit  dimulai di Departemen Pemotongan                                       600
Jumlah unit  ditransfer ke Departemen Perakitan                                      500
Jumlah unit  diterima dari Departemen Pemotongan                                                                 500
Jumlah unit ditransfer ke Persediaan Barang Jadi                                                                      580
Jumlah unit di Barang dalam Proses, persediaan akhir                              200                         100
Supervisor masing-masing departemen melaporkan bahwa persediaan akhir barang dalam pross 60% selesai untuk bahan baku di Departemen Pemotongan dan 100% selesai untuk bahan baku di Departemen Perakitan. Persediaan akhir 20 % selesai unutk tenaga kerja di DEpartemenen Pemotongan dan 70% selesai di Departemen Perakitan. Untuk overhead Pabrik, persediaan akhir 40% selesai di Departemen Pemotongan dan 70% selesai di Departemen Perakitan. (presentase penyelesaian dari persediaan awal barang dalam proses tidak diperlukan jika metode rata-rata tertimbang yang digunakan)
Data unutk bulan Januari:

Barang dalam proses, persediaan awal

Pemotongan

Perakitan
$ 8.320
Biaya dari departemen sebelumnya
$ 1.892
830
Bahan Baku
400
475
Tenaga Kerja
796
518
Biaya ditambahkan selama periode berjalan:


Bahan Baku
$13.608
$ 7.296
Tenaga Kerja
5.000
9.210


Overhead Pabrik                                                                     7.904                  11.052
Langkah pertama dalam pembebanan biaya adalah menentukan jumlah unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya dan menghitung biaya dari setiap unit ekuivalen. Karena American Chair Company menggunakan perhitungan biaya rata-rata tertimbang, biaya dari setiap unit ekuivalen berisi sebagian dari biaya persediaan awal dan sebagian lagi dari biaya yang ditambahkan selama periode berjalan. Rata-rata tertimbang biaya per unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya ditentukan dengan membagi total biaya untuk setiap elemen biaya (jumlah di persediaan awal ditambah jumlah yang ditambahkan selama periode berjalan) dengan jumlah unit ekuivalen yang diperlukan untuk membagi biaya tersebut ke unit yang ditransfer keluar dari departemen dan unit di persediaan akhir.
Unit yang ditransfer dari departemen Pemotongan ke Departemen Perakitanadalah 100% selesai untuk semua elemen biaya yang ditambahkan di Departemen Pemotongan (500 unit ekuivalen untuk bahan baku, tenaga kerja, dan overhead). Persediaan akhir di Departemen Pemotongan adalah 60% selesai untuk bahan baku (200 unit x 60%selesai = 120 unit ekuivalen untuk tenaga kerja), dan 40% selesai untuk overhead pabrik (200unit x 40%selesai = 80 unit ekuivalen untuk overhead pabrik). Unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya di setiap departemen Pemotongan dihitung dengan menambahkan jumlah uit ekuivalen yang ditraansfer keluar dari departemen tersebut ke persediaan akhir sebagi berikut:



Bahan Baku
Tenaga Kerja
Overhead
Unit ekuivalen ditransfer keluar
500
500
500
Unit ekuivalen di persediaan akhir
120
  40
  80
Total unit ekuivalen
620
540
580

Rata-rata tertimbang biaya per unit ekuivalen di Departemen Pemotongan ditentukan sebagai berikut:

Bahan Baku
Tenaga Kerja
Overhead
Biaya di Persediaan awal
$ 1.892
$       400
$      796
Biaya ditambahkan selama periode berjalan
 13.608
 5.000
    7.904
Total biaya yang dipertanggungjawabkan
$ 15.500
$ 5.400
$    8.700



Dibagi dengan unit ekuivalen
        620
         540
        580
Biaya per unit ekuivalen
$         25
$         10
$        15


Ayat jurnal untuk mencatat transfer biaya dari Departemen Pemotongan ke Departemen Peakitan adalah:

Peningkatan dalam Kuantitas Produksi Ketika Bahan Baku Ditambahkan

Dalam beberapa proses produksi, penambahan bahan baku menyebabkan peningkatan dalam total volume atau jumlah unit produk. Misalnya, dalam produksi minuman ringan (soft drinks), sirup diproduksi di satu departemen sedangkan air soda ditambahkan diproses-proses selanjutnya. Penambahan air soda meningkatkan volume total dari produk dalam bentuk cair yang harus dipertanggungjawabkan. Peningkatan kuantitas cairan mengencerkan atau mendilusi jumlah sirup dalam setiap galon, yang kemudian mengurangi jumlah biaya departemen sebelumnya di setiap galon produk yang diproduksi di departemen kedua. Peningkatan kuantitas produk cairan menyerap biaya departemen sebelumnya dengan total jumlah yang sama. Contoh: Di Departemen Pencampuran dari Tiger Paint Company, pewarna cat diterima dari Departemen Pewarnaan dan kemudian diencerkan dan dicampur dengan lateks cair untuk menghasilkan cat. Data produksi yang tersedia untuk Departemen Pencampuran di bulan April:


Jumlah galon di Barang dalam Proses, persediaan awal
800
Jumlah galon yang diterima dari Departemen Pewarnaan
2.000
Jumlah galon lateks yang ditambahkan di Departemen Pencampuran
4.000
Jumlah galon yang ditransfer ke Departemen Pengalengan
5.800
Jumlah galon di Barang dalam Proses, persediaan akhir
1.000

Supervisor departemen melaporkan bahwa persediaan barang dalm proses akhir sepenuhnya selesai untuk bahan baku dan 50% selesai untuk biaya konversi. Data biaya untuk bulan April adalah sebagai berikut:



Barang dalam proses, persediaan awal:

Biaya dari departemen sebelumnya
$ 1.532
Bahan baku
1.692
Tenaga kerja
57
Overhead pabrik
114
Biaya yang ditambahkan ke proses selama periode berjalan:

Biaya dari departemen sebelumnya
$ 12.000
Bahan baku
16.940
Tenaga kerja
3.660
Overhead pabrik
7.320


Perhitungan biaya rata-rata tertimbang digunakan di Departemen Pencampuran, dan overhead dialokasikan ke produksi berdasarkan biaya tenaga kerja. Unit yang ditransfer dari Departemen Pencampuran ke Departemen Pengalengan adalah 100% selesai untuk semua elemen biaya yang ditambahkan di Departemen Pencampuran (5.800 unit ekuivalen untuk biaya departemen sebelumnya, bahan baku, tenaga kerja, dan overhead), dan persediaan akhir sepenuhnya selesai untuk biaya departemen sebelumnya dan bahan baku (1.000 unit ekuivalen untuk biaya departemen sebelumnya dan bahan baku) tetapi hanya 50% selesai untuk biaya konversi (1.000 unit x 50% selesai = 500 unit ekuivalen untuk tenaga kerja dan overhead). Unit ekuvalen untuk setiap elemen biaya di Departemen Pencampuran adalah sebagai berikut:



biaya

departemen
bahan
tenaga


unit ekuivalen ditransfer keluar
sebelumnya
5800
baku
5800
kerja
5800
overhead
5800
unit ekuivalen di persediaan akhir
1000
1000
500
500
total unit ekuivalen
6800
6800
6300
6300

Rata-rata tertimbang biaya per unit ekuivalen di Departemen Pencampuran ditentukan sebagai berikut:

biaya
departemen         bahan       tenaga




sebelumnya
baku
kerja
overhead
biaya di persediaan awal
$1,532
$1,692
$57
$114
biaya ditambahkan selama periode berjalan
12000
16940
3660
7320
total biaya yang harus dipertanggungjawabkan
$13,532
$18,632
$3,717
$7,434
dibagi dengan unit ekuivalen
6800
6800
6300
6300
biaya per unit ekuivalen
$ 1,99
$ 2,74
$ 0,59
$1,18


Ayat jurnal untuk mencatat transfer biaya dari Departemen Pencampuran ke Departemen Pengalengan adalah:
Barang dalam proses-Departemen Pengalengan                                         37.700
Barang dalam proses-Departemen Pencampuran                                       37.700


TIGER PAINT COMPANY DEPARTEMEN PENCAMPURAN LAPORAN BIAYA PRODUKSI
Untuk bulan April 20A
Skedul Kuantitas
Persediaan awal
Diterima dari Departemen Pewarnaan Ditambahkan ke Proses di Departemen Pencampuran

Ditransfer ke Departemen Pengalengan
Persediaan akhir



Biaya dibebankan ke Departemen

persediaan awal:
biaya departemen sebelumnya bahan baku
tenaga kerja overhead pabrik
total biaya di persediaan awal

Biaya ditambahkan selama periode berjalan:
biaya departemen sebelumnya bahan baku
tenaga kerja overhead pabrik
total biaya ditambahkan selama periode
berjalan
bahan baku
tenaga kerja
overhead
jumlah



800



2000




4000



6800




5800
100%
50%
50%
1000



6800


total

unit

biaya



per

biaya
ekuivalen
unit

$1,532



$1,692



$57



$114



$3,395





$12,000


6800


$ 1,99

$16,940
6800
$ 2,74

$3,660
6300
$ 0,59

$7,320
6300
$ 1,18


$39,920





total biaya dibebankan ke departemen



$43,315

$ 6,50

biaya dipertanggungjawabkan






sebagai berikut

Persentase
unit
biaya








total

unit
Penyelesaian
ekuivalen
per unit

biaya
ditransfer ke departemen pengalengan
5800
100
5800
$ 6,50

$54,317
barang dalam proses, persediaan






akhir:






biaya departemen sebelumnya
1000
100
1000
$1,99
$1,990

bahan baku
1000
100
1000
2,74
$2,740

tenaga kerja
1000
50
500
0,59
$295

overhead pabrik
1000
50
500
1,18
$590
$5,615
total biaya dipertanggungjawabkan





$43,315

Total jumlah unit ekuivalen yang diperlukan di bagian pertanggungjawaban biaya, yaitu jumlah unit ekuivalen untuk elemen biaya yang terdaftar di bagian pertanggungjawaban dari laporan biaya produksi.
Total biaya yaitu (biaya di persediaan awal ditambah biaya yang ditambahkan selama periode berjalan) dibagi dengan total jumlah unit ekuivalen di bagian pertanggungjawaban biaya.
Sedangkan bila berdasarkan metode FIFO, dari 5800 galon yang ditransfer oleh Departemen pencampuran ke departemen pengalengan, 800 galon berasal dari persediaan awal barang dalam proses periode berjalan. Persediaan awal adalah sepenuhnya selesai untuk biaya departemen sebelumnya, tetapi hanya 80% selesai untuk bahan baku dan 25% selesai untuk biaya konversi. Sehingga, 20% bahan baku (800 galon x 20% untuk menyelesaikan = 160 unit ekuivalen di persediaan awal) dan 75% biaya konversi (800 gsalon x 75% untuk menyelesaikan = 600 unit ekuivalen untuk tenaga kerja dan overhead) ditambahkan untuk menyelesaikan unit di persediaan awal. Sisa 5000 galon yang ditransfer ke departemen pengalengan diperiode berjalan hanya terdiri dari biaya periode berjalan (5000 unit ekuivalen untuk biaya departemen sebelumnya, bahan baku, tenaga kerja, dan overhead). Persediaan akhir adalah sepenuhnya selesai untuk bahan baku (1000 unit ekuivalen untukbahan baku) tetapi hanya 50% selesai untuk biaya konversi (1000 unit x 50% selesai = 500 unit ekuivalen untuk tenaga kerja dan overhead). Unit ekuivalen untuk setiap elemen biaya di departemen pencampuran adalah:




biaya

departemen
bahan
tenaga

sebelumnya
baku
kerja
overhead
biaya ditambahkan selama periode berjalan:




unit ekuivalen di persediaan awal
0
160
600
600
unit ekuivalen yang dimulai dan




diselesaikan di periode berjalan
5000
5000
5000
5000
unit ekuivalen di persediaan akhir
1000
1000
500
500
total unit ekuivalen
6000
6160
6100
6100


Biaya ditambahkan selama periode berjalan per unit ekuivalen di departemen percampuran ditentukan sebagai berikut:



biaya departemen
sebelumnya

bahan baku

tenaga kerja


overhead
biaya ditambahkan selama periode berjalan
$12,000
$16,940
$3,660
$7,320
dibagi dengan unit ekuivalen
6000
6160
6100
6100
biaya per unit ekuivalen
$ 2,00
$ 2,75
$ 0,60
$ 1,20


Ayat jurnal untuk mencatat transfer biaya dari departemen pencampuran untuk departemen pengalengan adalah:
Barang dalam proses-departemen pengalengan                         37.665
Barang dalam proses-departemen pencampuran                       37.665


TIGER PAINT COMPANY DEPARTEMEN PENCAMPURAN LAPORAN BIAYA PRODUKSI
Untuk bulan April 20A
Skedul Kuantitas
bahan baku
tenaga kerja
overhead
jumlah
Persediaan awal
80%
25%
25%
800
Diterima dari Departemen Pewarnaan



2000
Ditambahkan ke Proses di Departemen




Pencampuran



4000




6800
Ditransfer ke Departemen Pengalengan



5800
Persediaan akhir
100%
50%
50%
1000




6800



Biaya dibebankan ke Departemen
total
unit
biaya



per
persediaan awal:
biaya departemen sebelumnya
biaya
$1,532
ekuivalen
unit
bahan baku
$1,692


tenaga kerja
$57


overhead pabrik
$114


total biaya di persediaan awal
$3,395



Biaya ditambahkan selama periode



berjalan:



biaya departemen sebelumnya



$12,000
6000
$ 2,00
bahan baku



$16,940
6160
$ 2,75
tenaga kerja



$3,660
6100
$ 0,60
overhead pabrik



$7,320
6100
$ 1,20
total biaya ditambahkan selama periode






berjalan



$39,920


total biaya dibebankan ke departemen



$43,315

$ 6,55

biaya dipertanggungjawabkan sebagai






Berikut

Persentase
unit
biaya








total

ditransfer ke departemen pengalengan:
unit
Penyelesaian
ekuivalen
per unit

biaya
$54,317
dari persediaan awal




$3,395

biaya untuk menyelesaikan di






periode berjalan:






bahan baku
800
20
160
$ 2,75
$440

tenaga kerja
800
75
600
$ 0,60
$360

overhead pabrik
800
75
600
$ 1,20
$720
$4,195
dimulai dan diselesaikan di periode






berjalan
5000
100
5000
$ 6,55

$32,750

total biaya yang ditransfer ke departemen






pengalengan





$37,665
barang dalam proses, persediaan akhir:






biaya departemen sebelumnya
1000
100
1000
$ 2,00
$2,000

bahan baku
1000
100
1000
$ 2,75
2750

tenaga kerja
1000
50
500
$ 0,60
300

overhead pabrik
1000
50
500
$ 1,20
600
$5,650



Jumlah unit ekuivalen dari biaya yang ditambahkan selama periode berjalan (yaitu jumlah unit ekuivalen yang terdaftar di bagian pertanggungjawaban biaya di laporan biaya produksi)



Biaya yang ditambahkan selama periode berjalan dibagi dengan jumlah unit ekuivalen dari biaya yang ditambahkan selama periode berjalan.

Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses dengan Asumsi Aliran Biaya FIFO

Data produksi American Chair Company untuk bulan Januari:


Pemotongan
Perakitan
jumlah unit di barang dalam proses, persediaan awal
100
180
jumlah unit dimulai di departemen pemotongan
600

jumlah unit ditransfer ke departemen perakitan
500

jumlah unit diterima dari departemen pemotongan

500
jumlah unit ditransfer ke persediaan barang jadi

580
jumlah unit di barang dalam proses, persediaan akhir
200
100

Supervisor departemen melaporkan bahwa persediaan akhir barang dalam proses 60% selesai untuk bahan baku di departemen pemotongan dan 100% selesai untuk bahan baku di departemen perakitan. Persediaan akhir 20% selesai untuk tenaga kerja di departemen pemotongan dan 70% selesai di departemen perakitan. Untuk overhead pabrik, persediaan akhir 40% selesai di departemen pemotongan dan 70% selesai di departemen perakitan.
Dalam asumsi aliran biaya FIFO, biaya unit pertama yang ditransfer keluar dari suatu departemen, dianggap berasal dari persediaan awal. Diasumsikan bahwa laporan biaya produksi dari bulan sebelumnya, yaitu desember, mengindikasikan bahwa persediaan akhir bulan Desember (persediaan awal bulan Januari) adalah 80% selesai untuk bahan baku di departemen pemotongan dan 40% selesai untuk bahan baku di departemen perakitan. Persediaan adalah 40% selesai untuk tenaga kerja di departemen pemotongan dan 20% selesai di departemen perakitan. Untuk overhead pabrik, persediaan adalah 60% selesai di departemen pemotongan dan 20% selesai di departemen perakitan. Data biaya untuk bulan Januari adalah sbb:

Pemotongan            Perakitan
barang dalam proses, persediaan awal:
biaya dari departemen sebelumnya                                                               -                          $8,320



bahan baku
$1,892
830
tenaga kerja
400
475
overhead pabrik
796
518
biaya yg ditambahkan ke proses selama periode berjalan:

bahan baku
$13,608
$7,296
tenaga kerja
5000
9210
overhead pabrik
7904
11052


Unit   ekuivalen   periode    berjalan untukl setiap elemen biaya di departemen pemotongan dihitung sebagai berikut:





biaya ditambahkan selama periode berjalan:

bahan baku

tenaga
kerja           overhead

unit ekuivalen di persediaan awal                                                          20                     60                   40
unit ekuivalen dimulai dan diselesaikan di periode berjalan            400                  400                 400
unit ekuivalen di persediaan akhir                                                        120                   40                   80
total unit ekuivalen dari biaya periode berjalan                                 540                  500                 520
Alternative lain, jumlah unit ekuivalen dari periode berjalan dapat dihitung dengan mengurangi jumlah unit ekuivalen di persediaan awal dari jumlah unit ekuivalen yang dihitung apabila metode perhitungan biaya rata-rata tertimbang yang digunakan. Ekuivalensi ini ditunjukkan menggunakan data yang sama sebagai berikut:



bahan
tenaga

baku
kerja
overhead
unit ekuivalen ditransfer keluar
500
500
500
unit ekuivalen di persediaan akhir
120
40
80
total unit ekuivalen
620
540
580
dikurangi unit ekuivalen di persediaan awal
80
40
60
unit ekuivalen dari biaya periode berjalan
540
500
520

Tanpa memperdulikan cara yang digunakan untuk menghitung unit ekuivalen periode berjalan, biaya per ekuivalen unit untuk setiap elemen biaya dari biaya ditambahkan selama periode berjalan di departemen pemotongan adalah sebagai berikut:






`
bahan
baku
tenaga
kerja

overhead
biaya ditambahkan selama periode berjalan
$13,608
$5,000
$7,904
dibagi dengan unit ekuivalen
540
500
520
biaya per unit ekuivalen
$ 25,20
$ 10,00
$ 15,20


Diasumsikan bahwa perusahaan menyimpan akun buku besar terpisah untuk setiap departemen produksi, ayat jurnal untuk mencatat transfer biaya dari departemen pemotongan ke departemen perakitan adalah:
Barang dalam proses-departemen perakitan                                               24.960
Barang dalam proses-departemen pemotongan                                          24.960
Ekuivalen unit periode berjalan di departemen perakitan ditentukan sbb:






biaya departemen sebelumnya

bahan baku

tenaga kerja


overhead

0

108

144

144

400

400

400

400
100
100
70
70
500
608
614
614

 
biaya ditambahkan selama periode berjalan: unit ekuivalen di persediaan awal
unit ekuivalen yang dimulai dan diselesaikan di periode berjalan
unit ekuivalen di persediaan akhir
unit ekuivalen dari biaya periode berjalan


Laporannya:

AMERICAN CHAIR COMPANY DEPARTEMEN PEMOTONGAN LAPORAN BIAYA PRODUKSI
UNTUK BULAN JANUARI, 20A

bahan
tenaga


Skedul Kuantitas
baku
kerja
overhead
jumlah
Persediaan awal
80%
40%
69%
100
dimulai di periode ini



600




700

Ditransfer ke Departemen perakitan




500
Persediaan akhir
60%
20%
40%
200




700



                                                                                                                                                                                         
















biaya dipertanggungjawabkan sebagai berikut
Biaya dibebankan ke Departemen
total
unit
biaya

persediaan awal:

biaya

ekuivalen
per
unit
bahan baku
$1,892


tenaga kerja
400


overhead pabrik
796


total biaya di persediaan awal
$3,088


biaya ditambahkan selama periode berjalan:



bahan baku
$13,608
540
$ 25,20
tenaga kerja
5000
500
10,00
overhead pabrik
7904
520
15,20
total biaya ditambahkan selama periode berjalan
$26,512


total biaya dibebankan ke departemen
$29,600

$50,40

 
unit         persentase               unit                  biaya                                              total
ditransfer ke departemen perakitan                                                penyelesaian      ekuivalen         per unit                                        biaya
dari persediaan awal                                                                                                                                                                                $3,088
biaya untuk menyelesaikan di periode berjalan:
bahan baku
100
20
20
$ 25,20
504

tenaga kerja
100
60
60
10,00
600
overhead pabrik
100
40
40
15,20
608
$4,800
dimulai dan diselesaikan di periode berjalan
400
100
400
50,40

20160
total biaya yang dtransfer ke departemen perakitan
barang dalam proses, persediaan akhir:





24960
bahan baku
200
60
120
$ 25,20
$3,024

tenaga kerja
200
20
40
10,00
400

overhead pabrik
200
40
80
15,20
1216
$4,640
total biaya dipertanggujawabkan





$29,600



pengalengan





$37,665
barang dalam proses, persediaan akhir:






biaya departemen sebelumnya
1000
100
1000
$ 2,00
$2,000

bahan baku
1000
100
1000
$ 2,75
2750

tenaga kerja
1000
50
500
$ 0,60
300

overhead pabrik
1000
50
500
$ 1,20
600
$5,650



Jumlah unit ekuivalen dari biaya yang ditambahkan selama periode berjalan (yaitu jumlah unit ekuivalen yang terdaftar di bagian pertanggungjawaban biaya di laporan biaya produksi)






BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
            Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa desain sistem perhitungan biaya berdasarkan proses memiliki sejumlah persamaan sekaligus juga perbedaan dengan sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan. Dalam penggunaannya, sistem perhitungan biaya berdasarkan proses digunakan dalam perusahaan yang memproduksi produk homogen (satu jenis produk) dalam jumlah besar dan dilakukan secara terus menerus (jangka panjang).
Sistem perhitungan biaya berdasarkan proses dalam penerapannya harus menghitung unit ekuivalen produksi (UEP). Unit ekuivalen produksi adalah jumlah unit selesai yang seharusnya (bisa) diperoleh dari bahan dan usaha yang digunakan untuk menghasilkan barang setengah jadi, dapat ditambahkan ke unit yang selesai untuk menentukan output periodik suatu departemen. Untuk menghitung UEP dapat menggunakan dua metode yaitu (a) metode rata-rata tertimbang (weighted average method) dan (b) metode FIFO (first in first out.
            Metode rata-rata tertimbang (weighted average method) adalah metode yang menggabungkan unit dan biaya dari periode sekarang dengan unit dan biaya periode sebelumnya. Sedangkan metode FIFO (first in first out adalah metode yang menganggap bahwa unit ekuivalen dan biaya per unit hanya berkaitan selama periode tertentu saja.















DAFTAR PUSTAKA
Blocher, Edward J.2011.Manajemen biaya penekanan stategis.NY:McGraw Hill
http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI.AKUNTANSI/195407061987031-KARLI_SOEDIJATNO/Rangkuman_Buku_AKBI_CARTER-USRY/BAB_6.pdf


1 komentar:

BAHASA INGGRIS BINATANG

ANIMAL Bison = Banteng Cat = Kucing Frog = Katak Fly = lalat Cricket = Jangkrik Shrimp = Udang Porcupine = Landak Dolphin = Lumba-...